Takzimku untuk suami tercinta

Pagi yang Insya Allah selalu Allah rahmati, hatiku basah mengucap syukur atas nikmat luar biasa yang kurasakan pagi tadi.

Hari kemaren aku disibukkan dengan berjibun meeting dari pagi hingga sore. Terlanjur berjanji dengan mahasiswa Tugas akhir untuk menyelesaikan revisi akhir project mereka, akhirnya pukul 16.30 setelah selesai semua meeting aku temui mereka melanjutkan diskusi project beberapa hari lalu. Aku telp suamiku untuk minta ijin tidak bisa menemaninya berbuka karena sudah pasti diskusi dua project dengan dua kelompok mahasiswa ini akan memakan waktu lama. Seperti biasa walau kecewa suamiku selalu bisa memahami dan berpesan untuk jangan pulang terlalu malam dan berhati-hati.

Aku berbuka bersama mahasiswa ditengah2 diskusi kami. Sekitar pukul 20.00 diskusi kami selesai dan aku mulai berkemas-kemas untuk pulang. Alhamdulillah perjalanan pulang lancar dan tidak macet, hanya perlu satu jam, pukul 21.00 aku sudah sampe di rumah.

Penat sekali rasanya badan ini, dan suamiku ternyata sudah menyisihkan kolak manis dingin untuk ku, Alhamdulillah segarrrr .

Ingin beranjak sholat isya dan tarawih rasanya badan sudah tidak mampu. Akhirnya setelah bersih diri aku hanya menunaikan ibadah sholat isya, dan langsung terlelap tidur. Padahal biasanya setelah sholat isya & tarawih aku msh kuat untuk memasak nasi untuk sahur, menyiapkan bahan untuk lauk sahur, sehingga besok paginya lebih cepat untuk menyiapkan makanan sahur.

Sekitar Pukul 3.45 dini hari suamiku membangunkanku, Cuma rasanya mata ini susah sekali untuk dibuka, badan ini berat sekali untuk berdiri. Aku pun terlelap kembali, tak berselang lama suamiku kembali membangunkanku dan hanya memintaku untuk menunaikan ibadah sholat tarawih yang belum sempat kutunaikan semalam. Setelah menyelesaikan sholat tarawih 11 rakaat aku beranjak keruang tengah dan kudapati suamiku telah menyiapkan makanan sahur: nasi putih, indomie rebus yang kelebihan kuah:D, tahu goreng dan otak-otak goreng. Sederhana, tapi Subhanallah nikmatnya tak terkiraa

Bersyukur rasanya Allah karuniakan seorang pendamping hidup yang selalu mendukung setiap langkahku, yang seringkali dengan iklas menggantikan peranku dikala aku dilanda kelelahan yang amat sangat, yang selalu memberiku semangat untuk tidak menelantarkan ibadah walaupun dalam keadaan sibuk dan lelah sekalipun.

Beliau sebenarnya tidak kalah sibuk denganku bahkan seringkali jauh lebih sibuk. Cuma kekuatan fisik dan kemampuan manajemen waktu yang beliau miliki harus kuacungi jempol. Seringkali aku terlelap terlebih dahulu sementara beliau masih didepan laptop jadul kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kantornya. Namun sama sekali tak mengurangi energinya untuk kembali memulai aktivitas di keesokan harinya.

Ya Allah pagi ini aku berdoa, berikanlah suamiku senantiasa kesehatan & keselamatan, keridhoan dalam setiap langkahnya dan muliakanlah Ia ya Rabb…Aamiin

Takzim ku untuk Suami tercinta